Era kekinian dan kedisinian dalam dunia kesehatan membawa dampak yang maha dasyat
pada sektor-sektor yang ada di dunia terlebih khususnya di Indonesia. Baik dalam sistem
pemerintahan, sistem politik, ekonomi, budaya, teknologi maupun pendidikan.
Akhir - akhir ini banyak sosmed dibanjiri oleh pemberitaan wabah yang menular yaitu
wabah pandemi covid-19 atau lebih dikenal dengan istilah virus corona. Dunia pendidikan pun
ikut mengalami polemik karena wabah virus corona ini. Semua peserta didik dirumahkan atau
belajar dari rumah. Permasalahan pendidikanpun muncul satu – persatu ditengah hantaman
keras virus corona yang ada. Permasalahan guru dan tenaga kependidikan harus berusaha
bekerja dari rumah baik halnya guru dan tenaga pendidikan yang ada pada instansi sekolah
Negeri maupun Swasta dari tingkat PG (Play Group) hingga Perguruan Tinggi. Di Perguruan
Tinggipun Tenaga Pendidikan menjalankan swadharmanya dari rumah masing – masing. Dari
tingkat PG hingga perguruan tinggi memiliki permasalahan yang bervariasi.
Masalah yang bervariasi itu dimulai dari terbatasnya tatap muka antara pendidik dengan
peserta didik, kurangnya SDM beberapa guru yang masih gaptek terhadap mengoprasikan
computer maupun HP androidnya, ketika peserta didik dikirimkan video maupun soal berbasis
online pendampingan orang tua dalam mendampingi anak – anaknya menjawab soal maupun
belajar online kurang, karena orang tua siswa juga memiliki kesibukan yang lain. Keterbatasan
dan belum canggihnya orang tua siswa juga dalam mengakses teknologi berbasis online yang
diberikan oleh guru dari sekolah. Apalagi kita menyoroti guru yang tidak sama sekali mengenal
teknologi, sudahlah ada istilah PR lagi bagi anak – anak didik. Dalam hal ini Tri Sentral pendidikan
seakan tidak beroperasi maksimal akibat virus corona ini. Tapi di satu sisi virus corona ini
mengajarkan kepada semua komponen untuk belajar mengenai system belajar online bersama,
mengajarkan kepada anak didik arti dari sebuah kemandirian belajar dan merdeka belajar,
memberikan penyadaran kepada orang tua siswa akan pentingnya pendidikan bagi anaknya.
a. Pengertian Covid-19
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus adalah virus yang
menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID- 19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai
kematian.
Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil,
maupun ibu menyusui.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada
akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina
dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Hal ini membuat beberapa negara di luar negeri
menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran
virus Corona.
b. Gejala Virus Corona (COVID-19)
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam,
pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien
bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi
virus Corona, yaitu:
1. Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
2. Batuk
3. Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah
terpapar virus Corona.
Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, Anda
tidak perlu memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit, cukup tinggal di rumah selama 14
hari dan membatasi kontak dengan orang lain.
c. Penyebab Virus Corona (COVID-19)
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus
yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga
bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory
Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19
batuk atau bersin
2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat
tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau
bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit
tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
d. Pengobatan Virus Corona (COVID-19)
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang
dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:
1. Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit
yang ditunjuk
2. Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
3. Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang
cukup
4. Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar
cairan tubuh
e. Komplikasi Virus Corona (COVID-19)
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi
serius berikut ini:
1. Pneumonia (infeksi paru-paru)
2. Infeksi sekunder pada organ lain
3. Gagal ginjal
4. Acute cardiac injury
5. Acute respiratory distress syndrome
6. Kematian
f. Pencegahan Virus Corona (COVID-19)
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19.
Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang
bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
1. Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, dan
jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
2. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
3. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
4. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
5. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
6. Hindari kontak dengan penderita atau orang yang dicurigai menderita COVID-19.
7. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
8. Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
9. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan,
termasuk kebersihan rumah.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang dalam
pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
1. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
2. Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu pihak rumah
sakit untuk menjemput.
3. Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu.
Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang
digunakan orang lain.
4. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar- benar sembuh.
5. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
6. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur
dengan orang lain.
7. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama
orang lain.
8. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang tisu
ke tempat sampah.